Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

2 Fungsi Penggunaan Tanda Kurung Menurut EYD

Daftar Isi [Tampil]

Penggunaan Tanda Kurung Siku 

Ramajalah - Tanda kurung merupakan tanda baca yang penggunaanya secara berpasangan, dalam Bahasa Inggris tanda ini disebut dengan bracket.

tanda-kurung-siku
2 Fungsi Penggunaan Tanda Kurung Menurut EYD

Tanda kurung sendiri terdapat 4 macam, bentuknya beragam, begitupun kegunaanya.

4 macam tanda kurung:

1. Tanda kurung lengkung "(...)"

2. Kemudian tanda kurung siku/tegak "[...]"

3. lalu tanda kurung kurawal "{...}"

4. Dan terakhir tanda kurung sudut "<...>"

jika dikatakan "tanda kurung" Umumnya merujuk pada nomor pertama yakni tanda kurung lengkung atau dalam istilah bahasa inggris "round blacket".

Untuk tanda kurung siku penyebutan umumnya dikenal dengan yang lebih spesifik -sama seperti 3 macam yang lainnya- sebab seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa kata "tanda kurung" merujuk pada yang lengkung.

2 Penggunaan Tanda Kurung Siku:

1. Digunakan untuk mengapit huruf, kata atau kalimat sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan didalam naskah asli yang sudah ditulis oleh orang lain.
Contoh:

  • A. Shalat tarawih merupakan ibadah yang dikhususkan pada bulan Ramadhan (kalimat asli/asal)
  • A. Shalat [sunnah] tarawih merupaka ibadah yang dikhususkan pada bulan Ramadhan. (Kalimat setelah direvisi)


  • B. Dengan iman dan tak taqwa kita kuat, tanpa iman dan taqwa kita menjadi lemah. (Kalimat asli/asal)
  • B. Dengan iman dan tak taqwa kita kuat, tanpa [dengan] iman dan taqwa kita menjadi lemah. (Kalimat setelah direvisi)


  • C. Menengar teman sekelasnya sakit, Aldi bergegas menjenguk bersama teman-temannya. (Kalimat asli/asal)
  • C. Men[d]engar teman sekelasnya sakit, Aldi bergegas menjenguk bersama teman-temannya. (Kalimat setelah direvisi)


2. Digunakan sebagai pengapit keterangan dalam suatu kalimat penjelas yang terdapat pada tanda kurung atau sudah dinyatakan dalam tanda kurung.
Contoh:

  • A. Perbedaan pendapat tentang hal itu perlu dipaparkan di sini. (Kalimat asli/asal)
  • A. Perbedaan pendapat tentang hal itu (penjelasannya diterangkan dalam bab 5 [lihat halaman 76-80]) perlu dipaparkan di sini. (Kalimat setelah direvisi)


  • B. Pembahasan mengenai akhlak telah diterangkan pada jilid sebelumnya. (Kalimat asli/asal)
  • B. Pembahasan mengenai hadist tentang akhlak telah diterangkan pada jilid sebelumnya (Baca buku "akhlak" [jilid 2]). (Kalimat sudah direvisi).


Setelah membahas tanda kurung siku, terkait ini, ada pertanyaan yang terlintas, bagaimana dengan tanda kurung lengkung?

Apakah perbedaan tanda kurung siku dengan tanda kurung lengkung?

Berikut perbedaan antara tanda kurung siku dan kurung lengkung:


Tanda kurung siku

A. Mengapit (memberikan penerangan lebih) penjelasan atau keterangan yang telah bertanda
 yang kurung.

B. Sebagai petunjuk/penanda adanya kesalahan yang terdapat pada kalimat sumber asli/asal.

Tanda kurung lengkung

A. Mengapit penjelasan atau keterangan yang mana bukan termasuk bagian utama kalimat.

B. Sebagai pengapit angka maupun huruf yang merupakan urutan keterangan.

Demikian pembahasan terkait "2 Fungsi Penggunaan Tanda Kurung Menurut EYD", semoga dapat bermanfaat bagi sesama.